cerpen RINDU by Adratusya Tsar



Genre : Family
RINDU

                Bulan menatap bumi dengan sinarnya yang terang menemani malam ku yang sepi, ku merasa iri dengan bulan ia ditemani oleh bintang bintang yang ada disekelilingnya. Dinginnya malam pun mulai menusuk di tubuhku, semua rumahpun sudah memadamkan lampunya, dan kegelapan mulai menyelimutiku dan sekali lagi hanya bulan yang menemani dan menyinari ku. Saat-saat seperti ini membuat ku rindu dengan keluargaku.
                Ku rindu orang-orang  yang dulu selalu ada untukku, ku lihat kakak-kakakku sibuk dengan urusannya sendiri, ku lihat ibuku lebih fokus kepada layar handphone nya, ku lihat ayahku selalu jauh dari ku, ku rindu keluargaku. Ibuku yang selalu mendengarkan ceritaku, Ibuku yang selalu mendengar keluhan ku, kakak- kakak ku yang selalu berkumpul di ruang tv setiap hari, ayahku yang selalu meramaikan suasana dirumah, sekarang mereka sudah jauh bagiku, bahkan saat ku berbicara tidak ada yang menatap mataku, mereka hanya mengangguk-anggukan kepala saja.
                Sekarang ku hanya duduk sendiri di teras, menatap bulan yang pada akhirnya akan digantikan oleh matahari, dan saat matahari mulai mengintip ku hanya bersyukur ku masih bertahan hari itu dan ku harus bertahan hari esoknya. Ingin ku katakan pada mereka betapa sepinya diriku, ingin ku katakana betapa ku membutuhkan mereka, ingin ku katakan betapa rindunya diriku kepada keluargaku, tapi itu bagaikan ku berteriak pada batu.
                Memang, apapun yang ku mau orang tuaku selalu mencukupinya, tapi apa gunanya tanpa ada orang tua yang selalu ada di sisiku, ku harap keluargaku bisa kembali seperti yang dulu, apapun taruhannya ku hanya ingin berkumpul dengan keluargaku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

membangkitkan inovasi beng-beng yang dulu

History of Colosseum and Colosseum at Night